Tato Pertama Kali Di Dunia

Tato Pertama Kali Di Dunia

Jangan ''copas'' desain tato

Sebagian orang tertarik membuat tato karena kepincut desain tato yang dimiliki orang lain.

Tapi, keinginan ini ada baiknya dihindari. Kenapa?

Sebab, meniru desain tato yang dimiliki orang lain sama saja dengan mencuri karya seni.

Hal itu pastinya membuat kesal sebagian seniman tato yang menghabiskan waktu berjam-jam untuk merancang desain tato untuk kliennya.

Jadi, selain mencari desain tato yang cocok, usahakan desain tato yang diajukan orisinal untuk menghormati seniman tato lain.

Kalau pun klien tertarik dengan desain tato yang dimiliki orang lain, jadikan saja sebagai referensi, bukan untuk ditiru.

Makan dulu sebelum ditato

Pastikan untuk makan beberapa jam sebelum janji temu.

Baca juga: Kisah Matt Gone, Pria Asal AS yang Punya 848 Tato Kotak di Tubuhnya

Membuat tato saat perut kosong bisa membuat klien tepar, pusing, atau mual.

Makan makanan kaya protein dan minum banyak air akan membantu menenangkan saraf dan membuat tubuh bersemangat.

- Pada hari kedua di Mentawai, saya dan Anti berkesempatan berkunjung ke rumah seorang dari Suku Mentawai. Sebelumnya, kami sudah pernah membaca dan mendengar cerita mengenai Suku Mentawai dan kebudayaannya yang terpelihara. Kali ini, kami hendak berkenalan langsung dan melihat seperti apa kehidupan sehari-hari Suku Mentawai di Pulau Siberut.

Menggunakan perahu bermotor, kami menempuh perjalanan sekitar empat puluh dari Muara Siberut untuk mencapai perkampungan terdekat. Kami menuju hulu Sungai Gereget yang lebar dan berair tenang. Di kanan kiri terdapat hutan bakau dan pohon sagu yang rimbun. Sesekali kami berpapasan dengan Suku Mentawai yang sedang menaiki pompong (perahu kayu tradisional Mentawai).

Sampailah kami pada uma (rumah khas Mentawai) yang berdiri di tepi sungai. Teman Mentawai kami, Tutulu, dan keluarganya menyambut hangat sembari mengucap, "aloitta?" yang artinya "apa kabar?". Perhatian saya seketika terpusat pada tato yang menghiasi tubuh sebagian besar orang dewasa yang ada di sana, baik di tubuh lelaki maupun perempuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tengah obrolan, Tutulu dan kakaknya yang merupakan seorang sikerei (dukun budaya) lalu bercerita mengenai pembuatan tato khas Mentawai. Tato, mereka menyebutnya titi, adalah salah satu bagian dari ekspresi seni dan perlambang status orang dari Suku Mentawai. Dulu, tato populer di kalangan baik lelaki maupun perempuan Mentawai yang telah dewasa. Kini, hanya sebagian kecil suku Mentawai yang masih bertato. Sebagian dari mereka bisa ditemui di pedalaman Pulau Siberut.

Tato dibuat oleh seorang sipatiti (pembuat tato). Proses pembuatan tato memakan waktu yang lama, terutama pada tahap persiapannya yang bisa sampai berbulan-bulan. Ada sejumlah upacara dan pantangan (punen) yang harus dilewati oleh orang yang ingin ditato. Tak semua orang sanggup melewati tahap ini.

Sebelum sipatiti mulai membuat tato, ada ritual upacara yang dipimpin oleh sikerei (dukun budaya Mentawai). Tuan rumah lalu mengadakan pesta dengan menyembelih babi dan ayam. Daging babi dan ayam ini juga sebagai upah yang diberikan untuk sikerei. Tutulu bercerita bahwa ntuk menyelenggarakan pesta membuat tato ini saja bisa menghabiskan biaya sekitar lima juta rupiah.

Jarum yang digunakan terbuat dari tulang hewan atau kayu karai yang diruncingkan. Dengan mengetok-ngetoknya, terciptalah garis-garis yang merupakan motif utama tato suku Mentawai. Pewarna yang digunakan berasal dari arang yang menempel di kuali. Sikerei yang merupakan kakaknya Tutulu berkata bahwa biasanya pembuatan tato dimulai dari telapak tangan, tangan, kaki lalu tubuh. Selama beberapa hari, kulit yang baru ditato akan bengkak dan mengeluarkan darah. Membayangkannya saja saya ngeri.

Konon, tato Mentawai termasuk seni tato tertua di dunia, bahkan lebih tua dari tato Mesir. Sayangnya, kini hanya sebagian kecil saja suku Mentawai yang masih mempertahankannya. Hal ini akibat adanya larangan Pemerintah terhadap berkembangnya ajaran animisme di masa lalu. Tato adalah salah satu produk budaya yang kemudian perlahan menghilang. Ratusan motif tato yang pernah menghiasi penduduk asli Mentawai pun tidak sempat terdokumentasi. Bahkan Tutulu yang kami kenal pun, menghiasi tubuhnya dengan tato gambar bunga dan jangkar yang jelas bukan motif asli tato Mentawai.

Tertarik membuat tato khas Mentawai?

Pengalaman para peserta ACI lainnya dapat dilihat di

PEKAN ini di Pier 36, Kota New York, Amerika Serikat, kompetisi tato paling bergengsi di dunia digelar. Seniman Tato asal Indonesia, Akbar Tawakkal atau Ata, mampu meraih prestasi gemilang dengan memboyong dua penghargaan.

Ata meraih penghargaan untuk kategori Color Realism yang merupakan kategori untuk pemenang yang mampu membuat tato serasa hidup. Penghargaan kedua untuk Ata melalui kategori The Best Large Color yang membuat seniman tato harus bisa mengaplikasikan warna yang jelas di gambar yang besar.

Kompetisi yang terkenal dengan sebutan 'The New York Tattoo Convention' itu mengumpukan para seniman tato dari berbagai belahan dunia untuk memamerkan keahlian, kreativitas, dan seni mereka.

Baca juga : Jungkook BTS Ungkap Tato Favoritnya

Dalam kompetis itu, Ata harus bersaing dengan seniman tato terkenal dunia yang punya gaya dan kreativitas masing-masing.

"Indonesia punya budaya yang kaya. Ini beneran bukti bahwa bakat bisa meroket tanpa ada yang batasin, dan bisa tampil di panggung internasional," kata Ata.

Baca juga : Biddokes Polda Jawa Timur Pecahkan Rekor Muri Hapus Tato 1.390 Orang

Keberhasilan Ata diharapkan jadi inspirasi buat seniman tato yang lain di Indonesia dan di seluruh dunia.

"Ini menunjukkan kalo dengan semangat, kerja keras, dan komitmen buat sempurnain bakat, siapa pun bisa jadi hebat, bahkan di panggung tato internasional yang gede banget kayak gini," imbuhnya. (Z-5)

Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!

KOMPAS.com - Jumlah peminat tato terbilang besar. Kian banyak orang yang tak ragu untuk merajah kulitnya demi tato yang didambakan.

Tapi, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan sebelum membuat tato pertama kali.

Menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), tato adalah seni melukis kulit dengan cara memasukkan tinta ke lapisan kulit.

Seniman tato membuat tato berdasar permintaan klien dan biasanya tidak melibatkan anestesi selama proses pengerjaan, sehinggan menimbulkan rasa sakit.

Baca juga: 6 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Membuat Tato Warna

Meski memberikan kesan yang menarik pada bagian tubuh tertentu, tato ternyata mendatangkan berbagai risiko jika klien tidak berhati-hati.

Supaya kemungkinan buruk akibat tato tidak terjadi, luangkan waktu untuk memperhatikan hal-hal berikut ini sebelum membuat tato pertama kali, seperti dikutip dari laman Insider.

Jika diibaratkan lukisan, kulit adalah "kanvas" ketika membuat tato. Karena alasan ini, kulit perlu dipersiapkan sebelum tato dibuat.

Kulit sebaiknya dijaga kondisinya supaya halus dan terhidrasi supaya tinta yang dimasukkan lebih mudah menyerap.

Hal tersebut bermanfaat bagi klien lantaran proses penyembuhan setelah tato berjalan lebih cepat.

Cara untuk mempersiapkan kulit, salah satunya adalah melembapkan area yang ingin ditato sebelum janji temu dengan seniman tato.

Baca juga: Bahaya Tersembunyi di Balik Tinta Tato

Setidaknya, kulit dilembapkan selama beberapa minggu dengan dibarengi minum air putih yang banyak.

Bikin tato sebelum atau sesudah liburan

Setelah tato dibuat, diperlukan proses penyembuhan dan perawatan supaya tato menyerap dengan baik di kulit.

Klien biasanya disarankan menghindarkan tatonya dari sinar matahari dan tidak berolahraga atau berenang selama dua minggu untuk proses penyembuhan.

Karena alasan itulah rencanakan pembuatan tato jauh-jauh hari sebelum atau setelah liburan agar kulit tidak mengalami infeksi setelah ditato.

Proses pengerjaan tato yang tidak sebentar dapat menyebabkan rasa haus, lelah, dan muncul keinginan buang air kecil.

Ketika hal-hal tersebut terjadi, tak ada salahnya meminta jeda kepada seniman tato.

Mereka pasti memahami kondisi-kondisi tersebut.

Baca juga: 10 Kesalahan yang Sering Dilakukan Orang-orang Saat Membuat Tato Kecil

Tidak disarankan untuk membuat tato dalam keadaan sakit, apalagi sedang mabuk atau hangover.

Pasalnya, tubuh yang sakit menyebabkan proses penyembuhan menjadi lebih lama.

Selain itu, mengonsumsi alkohol dapat mengencerkan darah.

Jika klien datang dalam keadaan mabuk, kondisi ini berisiko menyebabkan pendarahan berlebih.

Jika sampai terjadi, pendarahan tentunya membahayakan proses penyembuhan dan hasil akhir tato.

Konsultasi sebelum menggunakan krim antirasa sakit

Membuat tato pertama kali bisa terasa menegangkan.

Tak heran, sebagian orang memilih menggunakan krim antirasa sakit.

Tapi, bicarakan dulu dengan seniman artis sebelum menggunakan krim antirasa sakit.

Baca juga: Bahaya Tersembunyi di Balik Tinta Tato

Pasalnya, krim topikal tersebut membuat kulit menjadi kenyal sehingga lebih sulit untuk ditato dan disembuhkan.

Cari cara mengusir kebosanan

Proses pengerjaan tato biasanya memakan waktu beberapa menit bahkan jam -bergantung pada desain tato yang diinginkan klien.

Oleh sebab itu, klien sebaiknya mencari cara untuk mengusir rasa bosan mereka.

Misalnya, menonton drama di smartphone atau mendengarkan musik.

Cara lainnya adalah mengajak teman untuk mendampingi supaya mereka bisa diajak ngobrol selama proses pengerjaan tato.

Ingatlah bahwa tato bersifat permanen.

Meski tato kini bisa dihapus, cara menghilangkan tato tidaklah mudah dan memakan banyak biaya.

Jadi, bersikaplah lapang dada dan jangan kecewa apabila tato yang sudah dibuat tidak sesuai keinginan.

Baca juga: 23 Inspirasi Tato untuk Wanita, Cocok untuk di Tangan hingga Punggung

Supaya tato yang dipatrikan ke kulit sesuai kata hati, bicarakan matang-matang dengan seniman artis sebelum mereka membuatnya.

Hal lain yang tidak kalah penting adalah mencari seniman tato yang dapat dipercaya supaya hasilnya sesuai ekspektasi.